Wednesday, November 24, 2010

I.  PENDAHULUAN
Siklus haid perempuan dipengaruhi oleh berbagai macam hormon. Siklus ini dimulai ketika  Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH) dari hipotalamus melepaskan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) dari hipofisis anterior. FSH menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium yang kemudian akan menjadi matur dan menghasilkan estrogen. Estrogen menyebabkan terjadinya proliferasi sel-sel endometrium, yang dikenal sebagai fase proliferasi atau fase folikuler. Estrogen yang tinggi ini memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan LH yang menyebabkan terjadinya ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesteron. Progesteron menyebabkan terjadinya perubahan sekretorik pada endometrium, yang dikenal sebagai fase sekresi atau fase luteal. Fase sekresi biasanya selalu tetap yaitu 14 hari, sedangkan fase proliferasi dapat berkisar 7-21 hari. Konsentrasi estrogen akan meningkat secara bertahap selama fase folikuler dan menyebabkan  penebalan endometrium uterus. Peningkatan kadar estrogen menghambat sekresi FSH, dan folikel matur yang sudah ada akan mengalami atresia. Folikel dominan ini akan menghasilkan sejumlah besar estrogen, yang merangsang peningkatan LH. Puncak peningkatan LH mempunyai lebih dari tiga fungsi, diantaranya adalah menghambat produksi estrogen dari sel folikuler, menyebabkan perubahan  pada folikel dominan yang akan pecah dan melepaskan ovum (ovulasi), dan membawa folikel yang telahpecah itu ke korpus luteum, menyebabkan sintesis estrogen dan progesteron

Infeksi TORCH pada Kehamilan

I. Pendahuluan
       Ibu hamil dengan janin yang dikandungnya sangat peka terhadap infeksi dan penyakit menular. Beberapa diantaranya meskipun tidak mengancam nyawa ibu, tetapi dapat menimbulkan dampak pada janin dengan akibat antara lain abortus, pertumbuhan janin dan sering dikaitkan dengan hal-hal di atas. Besarnya pengaruh infeksi tersebut tergantung dari virulensi agennya, umur kehamilan serta imunitas ibu bersangkutan saat infeksi berlangsung. Infeksi TORCH ialah penyakit infeksi intrauterin atau yang didapat pada masa perinatal; merupakan singkatan dari T = Toksoplasmosis O = other yaitu penyakit lain misalnya sifilis, HIV-1dan 2, dan Sindrom Imunodefisiensi Didapat (  Acquired Immune Deficiency Syndrome/AIDS),dan sebagainya  ; R = Rubela (campak Jerman);  C = Cytomegalovirus; H = Herpes simpleks. Infeksi Toxoplasma pada trimester pertama kehamilan dapat mengenai 17% janin dengan akibat abortus, cacat bawaan dan kematian janin dalam kandungan, risiko gangguan perkembangan susunan saraf, serta retardasi mental. Infeksi TORCH saat kehamilan trimester berikutnya bisa menyebabkan hidrosefalus dan retinitis. Infeksi rubella erat kaitannya dengan kejadian pertumbuhan bayi terhambat, patent ductus Botalli, stenosis

Tuesday, November 23, 2010

MALARIA DALAM KEHAMILAN

PENDAHULUAN
         Infeksi malaria sampai saat ini masih merupakan problem klinik di negara-negara berkembang terutama negara yang beriklim tropik, termasuk Indonesia dimana malaria masih merupakan penyakit infeksi utama di kawasan Timur Indonesia. Infeksi ini dapat menyerang semua kelompok masyarakat, termasuk wanita hamil yang merupakan golongan paling rentan, sehingga penyakit ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang mempengaruhi angka kesakitan dan kematian bayi, balita dan ibu hamil, sehingga salah satu bagian terpenting dalam upaya pemberantasan malaria adalah penanganan kasus malaria baik ringan maupun berat,  oleh karena itu pengembangan manajemen kasus malaria sangat diperlukan agar terjadi peningkatan mutu dalam penatalaksanaan kasus malaria pada semua tingkat pelayanan kesehatan.
       Infeksi malaria pada kehamilan sangat merugikan baik bagi ibu dan janin yang dikandungnya, karena dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin. Pada ibu menyebabkan anemi, malaria serebral, edema paru, gagal  ginjal bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada janin menyebabkan abortus, persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan kematian janin. Infeksi malaria pada wanita hamil sangat mudah terjadi karena adanya perubahan sistim imunitas ibu selama kehamilan, baik imunitas seluler maupun  imunitas humoral, serta diduga juga akibat peningkatan horman kortisol pada wanita selama kehamilan.

Monday, November 22, 2010

FUNGSI ASAM FOLAT PADA IBU HAMIL

PENDAHULUAN
         Pengaruh dari status gizi folat pada berbagai hasil kehamilan telah lama dikenal. Studi yang dilakukan di tahun 1950 dan 1960-an memberikan pengakuan dari suplemen asam folat prenatal sebagai sarana untuk mencegah anemia megaloblastik akibat kehamilan. Dalam 1990-an, kegunaan suplementasi asam folat perikonsepsi dan makanan fortifikasi asam folat muncul ketika terbukti dapat mencegah cacat lahir, termasuk setidaknya 50% dari cacat tabung saraf. Asam Folat merupakan salah satu dari kelompok vitamin B, merupakan zat yang larut dalam air dan cepat rusak bila terpapar panas. Nama folat berasal dari bahasa latin
Folium  (artinya daun) yang umumnya mengandung banyak zat folat. Asam folat dapat ditemukan secara alami pada sayuran hijau seperti bayam, brokoli, pok coy, asparagus. Kini asam folat dibuat secara sintetis sebagai suplemen atau ditambahkan sebagai fortifikasi makanan tambahan seperti sereal dan susu. Asam folat disebut juga dengan folacin/ liver lactobacillus cosil factor/ factor U dan factor R atau vitamin B11.

Monday, June 28, 2010

INDUKSI DAN AKSELERASI PERSALINAN

DEFINISI
              Induksi persalinan adalah intervensi obstetri yang lazim   dilakukan, terutama bila risiko lebih besar untuk ibu dan janin bila kehamilan dilanjutkan. Induksi persalinan dapat dilakukan atas indikasi medis atau indikasi obstetrik (seperti  hipertensi, gangguan toleransi glukosa, masa kehamilan memanjang, keterbatasan perkembangan intrauterine), atau untuk kenyamanan ibu dan ahli obstetri. Literatur awal menyebutkan bahwa sejak tahun 1500an telah dilakukan induksi persalinan, dengan campuran buah beri juniper, kayu manis, dan minyak castor yang digunakan untuk mempercepat kelahiran. Dalam abah ke-18, konsep induksi persalinan digunakan untuk mempercepat kelahiran pada wanita dengan pelvis yang sempit, ditemani oleh bidan yang berpengalaman menggunakan ergot sebagai agen induksi. Ergot adalah agen fungal yang pada prinsipnya menyerang gandum dan padi-padian, namun bila dikonsumsi akan menyebabkan gangguan gastrointestinal. Hampir satu abad kemudian, Henry Dale meneliti sediaan dari jaringan pituitary sapi dapat menginisiasi kontrasi uterus pada kucing hamil,. Davis dan kawan-kawan mengekstraksi komponen aktif dari alkaloid ergot, memperlihatkan efek uterotoniknya (1935), diikuti oleh Du Vigneaud mengidentifikasi oksitosin dan vasopressin dari ekstrak pituitari, yang mengarahkan pada purifikasi sediaan sintesis Syntocinon  pada tahun 1953. Pengembangan syntocinon menyediakan pilihan titrasi secara intravena untuk menghasilkan metode yang lebih efektif dan prediktif pada induksi persalinan. Pengertian induksi dan augmentasi persalinan sering disalah artikan dikarenakan  kesamaan metodologinya.   Induksi menyangkut memajukan waktu  persalinan, seperti pada seksio sesaria elektif. Augmentasi persalinan adalah dimana proses persalinan, yang telah dimulai secara spontan, diakselerasi dengan pemberian agen oksitosin atau amniotomi. Hal ini lebih menyerupai keadaan sesaria emergensi dalam pengertian intervensi obstetrik.

Friday, June 25, 2010

Farmakoterapi Wanita Infertil

PENDAHULUAN
             Infertilitas terjadi pada sekitar 10 hingga 15% pasangan dan menjadi permasalahan medis bagi sekitar 2.7 juta wanita dengan usia reproduksi di Amerika Serikat. Setiap tahun setidaknya 1.3 juta wanita mencari penanganan medis dan konsultasi. Angka ini telah meningkat seiring dengan perubahan demografis pada keadaan sosial.Dalam beberapa dekade terakhir, penanganan yang terbukti berhasil untuk seluruh jenis infertilitas telah dikembangkan dan memberikan harapan bagi pasangan untuk dapat keluar dari keadaan ini. Infertilitas didefinisikan sebagai tidak terjadinya konsepsi pada pasangan dalam waktu satu tahun walaupun berhubungan seksual tanpa kontrasepsi. Kesuburan adalah adanya peluang terjadinya konsepsi dalam satu siklus menstruasi dan kesuburan untuk satu siklus biasanya digunakan untuk mengidentifikasi angka keberhasilan dari penatalaksanaan infertilitas. Diharapkan sekitar 15 hingga 25% wanita muda yang sehat dapat hamil dalam satu siklus, walaupun jelas bahwa peluang terjadinya konsepsi menurun pada tahun pertama tanpa kontrasepsi yang menjadikan terjadinya infertilitas pada pasangan. Penurunan kesuburan terjadi pada wanita pada pertengahan usia 30 tahun, menjadikannya mulai untuk melakukan evaluasi dan penatalaksanaan inferilitas pada kelompok usia ini setelah 6 bulan kegagalan terjadinya kehamilan. Ketika salah satu atau kedua anggota dari pasangan memiliki riwayat yang mengarahkan akan adanya potensi gangguan reproduksi, maka pemeriksaan diagnostik sebaiknya segera dimulai. Maka, penting bagi penyedia layanan kesehatan primer dan obstertician-gynecologist untuk melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik

Thursday, June 24, 2010

KANKER OVARIUM DALAM KEHAMILAN

         Kanker adalah suatu masalah, terutama jika dialami oleh seorang wanita yang sementara hamil, apalagi jika kehamilan tersebut sangat diharapkan Walaupun kanker merupakan penyebab kedua terbanyak penyebab kematian pada usia reproduktif, namun angka kejadian kanker pada wanita hamil relatif jarang ditemukan. Penanganan diagnostik dan terapeutik terhadap wanita hamil sangat sulit dan diperlukan suatu kehati-hatian mengingat menyangkut dua jiwa, ibu dan janin yang dikandungnya.