Monday, June 28, 2010

INDUKSI DAN AKSELERASI PERSALINAN

DEFINISI
              Induksi persalinan adalah intervensi obstetri yang lazim   dilakukan, terutama bila risiko lebih besar untuk ibu dan janin bila kehamilan dilanjutkan. Induksi persalinan dapat dilakukan atas indikasi medis atau indikasi obstetrik (seperti  hipertensi, gangguan toleransi glukosa, masa kehamilan memanjang, keterbatasan perkembangan intrauterine), atau untuk kenyamanan ibu dan ahli obstetri. Literatur awal menyebutkan bahwa sejak tahun 1500an telah dilakukan induksi persalinan, dengan campuran buah beri juniper, kayu manis, dan minyak castor yang digunakan untuk mempercepat kelahiran. Dalam abah ke-18, konsep induksi persalinan digunakan untuk mempercepat kelahiran pada wanita dengan pelvis yang sempit, ditemani oleh bidan yang berpengalaman menggunakan ergot sebagai agen induksi. Ergot adalah agen fungal yang pada prinsipnya menyerang gandum dan padi-padian, namun bila dikonsumsi akan menyebabkan gangguan gastrointestinal. Hampir satu abad kemudian, Henry Dale meneliti sediaan dari jaringan pituitary sapi dapat menginisiasi kontrasi uterus pada kucing hamil,. Davis dan kawan-kawan mengekstraksi komponen aktif dari alkaloid ergot, memperlihatkan efek uterotoniknya (1935), diikuti oleh Du Vigneaud mengidentifikasi oksitosin dan vasopressin dari ekstrak pituitari, yang mengarahkan pada purifikasi sediaan sintesis Syntocinon  pada tahun 1953. Pengembangan syntocinon menyediakan pilihan titrasi secara intravena untuk menghasilkan metode yang lebih efektif dan prediktif pada induksi persalinan. Pengertian induksi dan augmentasi persalinan sering disalah artikan dikarenakan  kesamaan metodologinya.   Induksi menyangkut memajukan waktu  persalinan, seperti pada seksio sesaria elektif. Augmentasi persalinan adalah dimana proses persalinan, yang telah dimulai secara spontan, diakselerasi dengan pemberian agen oksitosin atau amniotomi. Hal ini lebih menyerupai keadaan sesaria emergensi dalam pengertian intervensi obstetrik.

Friday, June 25, 2010

Farmakoterapi Wanita Infertil

PENDAHULUAN
             Infertilitas terjadi pada sekitar 10 hingga 15% pasangan dan menjadi permasalahan medis bagi sekitar 2.7 juta wanita dengan usia reproduksi di Amerika Serikat. Setiap tahun setidaknya 1.3 juta wanita mencari penanganan medis dan konsultasi. Angka ini telah meningkat seiring dengan perubahan demografis pada keadaan sosial.Dalam beberapa dekade terakhir, penanganan yang terbukti berhasil untuk seluruh jenis infertilitas telah dikembangkan dan memberikan harapan bagi pasangan untuk dapat keluar dari keadaan ini. Infertilitas didefinisikan sebagai tidak terjadinya konsepsi pada pasangan dalam waktu satu tahun walaupun berhubungan seksual tanpa kontrasepsi. Kesuburan adalah adanya peluang terjadinya konsepsi dalam satu siklus menstruasi dan kesuburan untuk satu siklus biasanya digunakan untuk mengidentifikasi angka keberhasilan dari penatalaksanaan infertilitas. Diharapkan sekitar 15 hingga 25% wanita muda yang sehat dapat hamil dalam satu siklus, walaupun jelas bahwa peluang terjadinya konsepsi menurun pada tahun pertama tanpa kontrasepsi yang menjadikan terjadinya infertilitas pada pasangan. Penurunan kesuburan terjadi pada wanita pada pertengahan usia 30 tahun, menjadikannya mulai untuk melakukan evaluasi dan penatalaksanaan inferilitas pada kelompok usia ini setelah 6 bulan kegagalan terjadinya kehamilan. Ketika salah satu atau kedua anggota dari pasangan memiliki riwayat yang mengarahkan akan adanya potensi gangguan reproduksi, maka pemeriksaan diagnostik sebaiknya segera dimulai. Maka, penting bagi penyedia layanan kesehatan primer dan obstertician-gynecologist untuk melakukan anamnesia dan pemeriksaan fisik

Thursday, June 24, 2010

KANKER OVARIUM DALAM KEHAMILAN

         Kanker adalah suatu masalah, terutama jika dialami oleh seorang wanita yang sementara hamil, apalagi jika kehamilan tersebut sangat diharapkan Walaupun kanker merupakan penyebab kedua terbanyak penyebab kematian pada usia reproduktif, namun angka kejadian kanker pada wanita hamil relatif jarang ditemukan. Penanganan diagnostik dan terapeutik terhadap wanita hamil sangat sulit dan diperlukan suatu kehati-hatian mengingat menyangkut dua jiwa, ibu dan janin yang dikandungnya.