Monday, December 28, 2009

KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS

PENDAHULUAN     
         Infeksi virus hepatitis pada kehamilan dapat disebabkan oleh banyak macam virus hepatitis, seperti pada orang dewasa umumnya. Infeksi ini dapat menimbulkan masalah, baik pada kehamilan/persalinan maupun pada bayi yang dilahirkannya (penularan vertical). Bayi yang tertular kemungkinan besar akan menjadi pengidap kronik dan berakhir dengan kanker hati primer atau sirosis hati setelah dewasa. Infeksi virus hepatitis dapat menimbulkan masalah pada kehamilan, jika terjadi infeksi akut terutama kalau terjadi hepatitis fulminan. Hepatitis fulminan adalah suatu jenis klinis hepatitis yang jarang terjadi, dimana perjalanan penyakitnya berkembang dengan cepat, terjadi ikterus yang semakin berat, kuning seluruh tubuh, timbul gejala neurologi atau ensefalopati hepatic, kemudian masuk kedalam keadaan koma dan gagal hati akut. Selain itu bayi dapat tertular dari ibu (penularan vertical) dan menjadi pengidap kronik dengan kemungkinan terjadinya kanker hati primer atau sirosis hati. Tetapi infeksi virus hepatitis yang sering menimbulkan masalah yang berhubungan dengan kehamilan adalah, virus hepatitis B (VHB) dan Virus Hepatitis E (VHE). Meskipun masalah yang ditimbulkan pada kehamilan oleh VHB dan VHE hamper sama, tetapi terdapat perbedaan pada, endemisitas, cara penularan, cara pencegahan dan morbiditas serta mortalitas.

Sunday, December 27, 2009

MIOMA GEBURT

     Mioma submukosa pedinkulata adalah jenis mioma submukosa yang mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina melalui saluran serviks, dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang dilahirkan, yang mudah mengalami infeksi, ulserasi dan infark. Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul, yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada traktus genitalia wanita yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya. Ukurannya bervariasi mulai dari sebesar kepala jarum hingga sebesar melon, sedangkan beratnya pernah dilaporkan mencapai 20 gram. Walaupun tidak sering, disfungsi  reproduksi yang dikaitkan dengan mioma mencakup infertilitas, abortus spontan, persalinan prematur, dan malpresentasi. Menoragia yang disebabkan mioma uteri menimbulkan masalah medis dan sosial pada wanita. Mioma uteri terdapat pada wanita di usia reproduktif, pengobatan yang dapat dilakukan adalah histerektomi, dimana mioma uteri merupakan indikasi yang paling sering untuk dilakukan histerektomi di USA (1/3 dari seluruh angka histerektomi).
         Mioma uteri ini menimbulkan masalah besar dalam kesehatan dan terapi yang paling efektif belum didapatkan, karena sedikit sekali informasi mengenai etiologi mioma uteri itu sendiri. Baru-baru ini penelitian sitogenetik,  molekuler dan epidemiologi mendapatkan peranan besar komponen genetik dalam patogenesis dan patobiologi mioma uteri

Wednesday, December 16, 2009

Endometriosis

        Endometriosis (berasal dari kata ‘endo’ yang berarti di dalam dan‘metra’ yang berarti rahim) adalah suatu kondisi medis yang terjadi pada wanita di mana terdapat sel mirip endometrium yang tumbuh dan berkembang di luar kavum uteri. Biasanya sel mirip endometrium ini ditemukan di ovarium, usus, ataupun organ abdominal lainnya. Sel ini juga ditemukan di otak ataupun paru-paru walaupun hal ini jarang terjadi. Selain itu, endometriosis juga bisa ditemukan pada luka bekas operasi pada daerah panggul. Endometriosis dapat pula tumbuh di lapisan miometrium dan disebut sebagai adenomiosis. Normalnya, kavum uteri dibentuk oleh sel-sel endometrium yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon wanita. Pada endometriosis, pertumbuhan sel-sel mirip endometrium ini dipengaruhi oleh perubahan hormonal dan memiliki respon yang serupa dengan sel-sel endometrium yang terdapat di dalam kavum uteri terhadap hormon wanita. Terkadang gejala endometriosis ini semakin buruk saat siklus menstruasi.

Monday, December 14, 2009

Analisis Sperma

       Pemahaman kita tentang fungsi reproduksi pria dan pentingnya peranan pria dalam infertilitas telah berkembang signifikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Dahulu, pasangan perempuan merupakan fokus utama dalam terjadinya infertilitas. Sekarang, kita telah mengetahui bahwa abnormalitas pada pasangan pria merupakan penyebab utama pada hampir 20 persen pasangan infertil dan juga turut  andil pada 20  hingga 40 persen pasangan yang mengalami kegagalan reproduksi.Seiring dengan bertambahnya pengetahuan mengenai fungsi reproduksi pria maka pentingnya faktor dari pria (suami) pada kasus infertilitas sejak beberapa tahun terakhir meningkat. Dahulu perhatian terfokus hanya pada pihak wanita saja sebagai penyebab ketidaksuburan pasangan. Saat ini diketahui kelainan pada pria memberikan kontribusi 30% dan 20% disebabkan kelainan kedua belah pihak pasangan. Oleh karena itu, faktor pria atau suami memegang kontribusi 50% pada pasangan infertil atau dengan kata lain baik suami  maupun istri mempunyai kontribusi yang sama.  Banyak faktor yang terkait dengan kesulitan untuk hamil tersebut, faktor tersebut 40% terkait dengan faktor wanita, 40% terkait dengan faktor pria, 10% terkait dengan faktor gabungan pria wanita, dan sisanya terkait dengan faktor - faktor lain yang sering kali sulit untuk ditemukan penyebabnya.

Wednesday, December 9, 2009

Karsinoma serviks


Karsinoma serviks merupakan kanker yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita dan 80% kasus kematian ini terjadi di negara berkembang. Pada tahun 2000, terdapat lebih dari 471.000 kasus baru yang didiagnosis dan sebanyak 288.000 kasus kematian akibat kanker tersebut di seluruh dunia yang sebagian besarnya di negara berkembang. Di Amerika Serikat, insidens kanker serviks relatif lebih rendah dan semakin berkurang secara bertahap dengan adanya program skrining terutama melalui pemeriksaan pap smear (tes Papanicolaou).(1,2,3,4) Program kontrol kanker harus dijalankan secara aktif

Sunday, December 6, 2009

FISTULA VESIKOVAGINAL