Wednesday, January 27, 2010

PEMILIHAN JENIS KELAMIN ANAK PADA PASANGAN SUAMI ISTRI

PENDAHULUAN
        Kita semua pernah mendengar orang – orang yang dengan amat sangat menginginkan anak berjenis kelamin tertentu. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa anda dapat memilih untuk mengandung bayi laki – laki atau perempuan. Tetapi siapa yang akan mengatakan bahwa itu bukan suatu kebetulan bila anda benar – benar mendapatkannya? Akan juga sangat berguna untuk selalu mengingat dalam benak anda bahwa wanita tidak mempunyai bagian dalam menentukan jenis kelamin bayinya; ini benar – benar tanggung jawab pria dan  terdapat jumlah yang sebanding antara sperma jantan dan betina. Sementara tidak seorang pun yang memberikan penjelasan pasti, tampak bahwa setelah ejakulasi, sperma jantan dengan cepat mencari tujuannya, kemudian mengalami kelelahan, sebaliknya sperma perempuan bergerak dengan lambat tetapi bertahan lebih lama. Sebagai contoh kita menggunakan siklus menstruasi “rata-rata” 28 hari. 

         Ingatlah untuk menyesuaikan penghitungan lamanya siklus anda. Pada rata – rata siklus menstruasi yang terjadi 28 hari, ovulasi terjadi pada hari ke – 14. Namun demikian, banyak wanita yang sehat dan subur mempunyai siklus menstruasi yang lebih pendek atau panjang. Bila siklus anda secara  teratur berlangsung 31 hari, misalnya , anda seharusnya mengalami ovulasi pada hari ke – 17. Maka bila anda melakukan hubungan seks antara hari ke - 14 dan ke  – 17, anda mempunyai kesempatan baik untuk hamil. Sama halnya, bila anda menstruasi setiap 26 hari, ovulasi akan terjadi pada hari ke – 12 dan hari subur anda adalah pada hari ke – 9
sampai hari ke – 12. Tetapi ingatlah selalu dalam benak anda bahwa metode ini tidak dijamin benar seluruhnya. Bila anda ingin anak perempuan , anda harus melakukan hubungan seksual hanya pada awal masa subur anda, pada hari ke – 12. Sampai waktunya telur dilepaskan pada hari ke – 14, sperma jantan akan mati, menyisakan sperma betina untuk membuahi telurnya. Namun demikian bila anda melakukan hubungan seksual pada akhir masa subur – hari ke – 13 atau untuk amannya hari ke – 14 – sperma jantan yang lebih cepat akan mendahului sperma betina dan memenangkan perlombaan untuk membuahi telur sehingga nanti akan mendapatkan anak laki - laki. Teori pemilihan jenis kelamin anak membuat beberapa pasangan cenderung melakukan hubungan seks berdasarkan kromosom anak laki-laki yang membawa sperma bergerak lebih cepat namun tidak dapat bertahan lama seperti kromosom anak perempuan meskipun belum ada sebuah penelitian yang mendukung pernyataan ini. Sebuah studi tahun 1995 yang diterbitkan  New England Journal of Medicine menuturkan tentang hubungan seks dan ovulasi. : ” Kita tidak menemukan hubungan antara waktu berhubungan seks dengan jenis kelamin  bayi ” , ujar Dr. Clarice Weinberg dari  National Institute of Environmental Health Sciences. Para peneliti menyimpulkan bahwa usia subur terjadi sekitar tujuh hari diawal atau setelah ovulasi. Sebuah studi yang diterbitkan September 1998 tantang masalah Reproduksi manusia menyatakan yang pernah digunakan pada media hewan mungkin bermanfaat pada  orang tua yang menginginkan bayi perempuan. Para peneliti dari Genetics & IVF Institute di Fairfax, VA, menyatakan bahwa mereka dapat membantu para orang tua untuk menentukan jenis buah hati mereka melalui flow cytometry, sebuah prosedur dimana DNA ditambahi dengan fluorescent yang mati dan telah dipisahkan.
        Teknologi yang menekankan pada kenyataan bahwa sperma kromosom Y (yang memproduksi jenis kelamin laki-laki) mempunyai kekurangan sekitar 2,8% dalam materi genetik dibanding kromosom X (yang memproduksi jenis kelamin wanita). Para peneliti yang menggunakan DNA sebagai detektor untuk menentukan sperma yang akan diinseminasikan secara buatan pada wanita. Sejauh ini mereka beruntung dapat memproduksi jenis kelamin wanita, sekitar 85% dari sel-sel ini merupakan contoh pada kromosom X dan sekitar 65% sel adalah kromosom Y untuk jenis kelamin laki-laki.
         Dari 14 kasus kehamilan yang menginginkan bayi perempuan, 13 dari kasus kehamilan tersebut memiliki bayi perempuan, bahkan  beberapa pakar menyatakan metode tersebut memang menjanjikan. ” Tak ada yang berhasil sampai sekarang ? “ , ujar Dr. Alan DeCherney, kepala  Obstetrics and Gynecology di  University of
California, Los Angeles serta editor Journal Fertility and Sterility, pada NewYork Times. “ Hal itu sangat tidak aman," ujar Dr. Veronica Ravnikar, direktur Reproductive Endocrinology & Infertility, University Massachusetts Medical Center di Worcester, MA. Pada intinya dia mengatakan bahwa metode seleksi jenis kelamin dapat menimbulkan masalah karena berharap pada sesuatu yang salah. 



PERBANDINGAN SEKS PADA MANUSIA


 Setelah memahami cara terjadinya anak perempuan dan anak laki – laki dapat diambil kesimpulan bahwa kemungkinan lahirnya anak  perempuan atau laki – laki secara teoritis mengikuti perbandingan seks 1 perempuan : 1 laki – laki. Akan tetapi ika kita melihat kenyataan di berbagai daerah, tampak bahwa salah satu seks kerapkali melebihi jumlahnya dibandingkan dengan seks yang lainnya. Beberapa motivasi dapat menerangkan kejanggalan itu, yaitu antara lain :
  • Migrasi. Dengan adanya perpindahan penduduk, maka suatu daerah dapat memiliki kelebihan salah satu seks, akan tetapi perubahan ratio seks ini tidak mencerminkan adanya perbedaan ratio seks untuk seluruh populasi dari suatu negeri. 
  • Kecepatan  sperma.
    Bahwa menurut statistik umumnya lebih banyak lahir  anak laki – laki, mungkin disebabkan karena sperma – Y lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan sperma – X, sehingga sperma – Y akan menang  dalam lomba kecepatan perjalanan sperma dari cervix ke tuba fallopii di mana berlangsung pembuahan ovum.
  • Diameter  sperma
    Beberapa pengukuran akurat mengenai diameter bagian kepala dari sperma pada waktu dilakukan penelitian menghasilkan adanya ukuran besar dan ukuran kecil, yang rupa – rupanya menggambarkan ukuran dari sperma – X dan sperma – Y. Oleh karena sperma – Y mempunyai diameter bagian kepala
    lebih kecil, maka sperma – Y akan lebih mudah masuk ke dalam ovum untuk membuahinya.


  • Kelompok  umur
    Pada usia remaja banyaknya pria dan wanita memperlihatkan ratio seks 1 : 1. Akan tetapi perhitungan statistic menunjukkan bahwa pada waktu lahir ternyata lebih banyak anak laki – laki daripada perempuan. Hal ini mungkin sekali sesuai dengan pengaruh kecepatan perjalanan  sperma dari cervix menuju ke Tuba Fallopii dan dengan diameter bagian kepala sperma. Namun mulai dari masa usia kanak – kanak, kemudian dilanjutkan ke masa remaja, setengah umur dan tua, maka ratio seks pria dan wanita mengalami perubahan. Banyaknya orang laki – laki relative lebih cepat berkurang jika dibandingkan dengan banyaknya orang perempuan. Ada  pendapat yang menyatakan bahwa hal ini disebabkan karena ketahanan hidup pada orang laki – laki dan orang perempuan itu berbeda sejak kehidupan dimulai. Anak laki – laki lebih peka terhada  penyakit dan gangguan lain yang merupakan bahaya bagi kelangsungan kehidupan mereka.
Teknik mendapatkan anak laki - laki  yaitu : 

a.   Penetrasi Dalam
Saat hubungan intim suami melakukan penetrasi penis sedalam - dalamnya ke vagina istri. Istri mengangkat pantat dan panggul yg tinggi atau diganjal bantal agar penis suami dapat masuk sedalam - dalamnya ke vagina istri, ini jika pasutri menggunakan posisi istri di bawah dan suami di atas. Untuk mendapatkan penetrasi dalam bisa juga dengan menggunakan posisi doggy style (suami masuk dari belakang). Mengapa harus penetrasi dalam ? Sifat kromosom Y (yang akan menjadi pembentuk anak laki - laki) adalah gerakannya cepat, tidak tahan suasana asam, dan daya tahan pendek (< 48 jam).  Dengan penetrasi yang dalam diharapkan kesempatan sperma dengan kromosom Y untuk lebih dulu membuahi ovum akan lebih besar sebelum gugur di tengah jalan, disamping itu suasana vagina bagian dalam tidak seasam bagian luarnya, sehingga sperma dengan
kromosom Y dapat bertahan hidup dan membuahi ovum.

b.    Istri Orgasme Lebih Dahulu
Jika menginginkan anak laki - laki, sebaiknya biarkan istri orgasme lebih dulu, dengan demikian diharapkan cairan yang dikeluarkan istri saat orgasme (bersifat basa) dapat membantu sperma dengan kromosom Y lebih mudah sampai ovum.

c.    Hubungan Intim Saat Ovulasi
Dengan berhubungan intim saat ovulasi, akan memberi kesempatan sperma dengan kromosom Y untuk langsung membuahi ovum.Seperti telah diterangkan diatas bahwa spermatozoa  y bergerak lebih cepat/gesit dibanding spermatozoa x, namun hanya dapat bertahan selama kurang lebih 1-2 hari dalam kandungan. Oleh sebab itu hubungan yang dilakukan tepat pada saat ovulasi (saat lepasnya ovum dari indung telur), besar kemungkinan menghasilkan bayi laki – laki karena saat itu keadaan vagina ibu menjadi basah sehingga mengakibatkan kromosom Y dengan gesit bertemu dengan ovum dan menghasilkan bayi laki – laki.
d.  Pengaturan Diet
Diet ibu yang banyak mengandung kalium dan natrium, lebih besar kemungkinan melahirkan bayi laki – laki.  Oleh sebab itu bagi ibu - ibu yang mendambakan anak laki – laki  dianjurkan makan - makanan yang sangat banyak mengandung kalori tinggi, makan pagi yang teratur,  dan Kalium atau Natrium seperti: garam, buah – buahan, juice, teh, kopi, ikan Laut dan sebagainya. Ini sesuai dengan  Penelitian oleh Universitas Exeter dan Universitas  Oxford di Inggris itu diterbitkan dalam jurnal Biological Sciences dari Royal Society. Studi itu meneliti 740 wanita di Inggris yang mengandung  untuk pertama kalinya. Mereka diminta untuk menyerahkan catatan tentang pola makan mereka sebelum hamil dan pada tahap-tahap awal kehamilan. Tim peneliti menemukan 56% wanita yang memakan makanan berkalori terbesar pada saat berusaha untuk hamil melahirkan bayi laki-laki, dibandingkan dengan hanya 45% wanita yang memakan makanan berkalori lebih rendah. Jumlah rata-rata kalori yang dimakan oleh para wanita yang melahirkan bayi laki-laki adalah 2.413 per hari. Para ibu yang memiliki bayi laki-laki juga kemungkinan besar mengkonsumsi nutrisi yang lebih berkualitas dan lebih beragam, termasuk potasium, kalsium, vitamin C, vitamin E dan B12.

e.  Pengaturan Keasaman Vagina
Dianjurkan pemakaian vaginal douche (obat untuk mencuci vagina), sesaat sebelum melakukan hubungan/inseminasi buatan sebagai  berikut : Larutan alkali atau sodium bicarbonat encer bila ingin bayi laki- laki ( 2 sendok  tepung soda atau 1 liter   air ).

Teknik mendapatkan anak perempuan antara lain : 

a.    Penetrasi Pendek
Maksud penetrasi pendek adalah suami saat melakukan hubungan intim sebaiknya tidak melakukan penetrasi terlalu dalam ke dalam vagina istri. Kalau perlu penetrasinya dibuat menggantung atau hanya masuk sampai 1/3 bagian vagina luar saja. Mengapa? Dengan penetrasi pendek kesempatan sperma dengan kromosom X untuk sampai ovum lebih besar sebab ia lebih tahan suasana asam (vagina bagian luar lebih asam), gerakannya lambat, dan umurnya lebih panjang (> 72 jam). Dengan penetrasi pendek, sperma dengan kromosom Y akan kesulitan untuk lebih dulu mencapai ovum karena ia tidak tahan suasana asam, dan tidak dapat bertahan lama, sehingga sebelum sampai ovum ia sudah gugur duluan, hal ini akan memberi kesempatan lebih besar pada sperma dengan kromosom X untuk bisa sampai ovum dan membuahinya.

b.    Hindari Orgasme
Untuk mendapatkan anak perempuan tidak perlu menunggu istri orgasme duluan, karena sperma dengan kromosom X justru senang dengan suasana vagina yang asam, yaitu suasana vagina tanpa cairan orgasme.

c.    Hubungan intim sebelum ovulasi
Dengan berhubungan intim sebelum ovulasi akan memberi kesempatan sperma dengan kromosom X untuk dapat membuahi ovum  pada saat ovulasi. Mengapa? Sperma dengan kromosom X  kan gerakannya lambat dan dapat bertahan hidup lebih lama dibanding sperma dengan kromosom Y. Sehingga diharapkan saat ovulasi, tinggal sperma dengan kromosom X yang tinggal dan membuahi ovum. Hubungan yang dilakukan 2-3 hari menjelang saat ovulasi besar kemungkinan menghasilkan bayi wanita karena keadaan vagina masih dalam keadaan asam. Kleegman (1954) melaporkan angka keberhasilan dengan metoda tersebut sebesar 80%.

d.  Pengaturan Diet
Diet yang kaya kalsium dan magnesium, besar kemungkinan melahirkan bayi wanita. dibandingkan dengan 2.283 kalori per hari bagi wanita-wanita yang melahirkan bayi perempuan. Sebaliknya bagi ibu - ibu yang menginginkan bayi  wanita dianjurkan makan makanan yang banyak mengandung Ca/Mg seperti: kacang - kacangan, susu serta chocolate yang bebas  garam.  Stolkowski dan Choukroun (1981) menganjurkan pemberian diet tersebut 1,5 bulan sebelum saat konsepsi yang direncanakan. Dilaporkan angka keberhasilan sebesar 84 %.

e.  Pengaturan Keasaman Vagina
Dianjurkan pemakaian vaginal douche (obat untuk mencuci vagina), sesaat sebelum melakukan hubungan/inseminasi buatan sebagai  berikut : -  Larutan asam atau cuka yang encer, bila menginginkan bayi wanita ( 2 sendok makan cuka atau  1 liter air ).

Berdasarkan pada pengetahuan tersebut diatas, para ahli membuat beberapa metode tambahan  untuk pemilihan jenis kelamin sesuai yang diinginkan pasangan suami istri, yaitu :

 -  Preparasi sperma
Metode lain dilakukan dengan cara memproses sperma  terlebih dahulu, sebelum dilakukan inseminasi buatan. Hal ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit. Pada metode invitro, dilakukan preparasi sperma (semen) untuk memisahkan spermatozoa (semen) untuk memisahkan spermatozoa x  dan y terlebih dahulu, sebelum diinseminasikan (intravaginal, intra servikal atau intrauterin). Metode ini didasarkan atas perbedaan volume, density, bentuk serta ukuran antara spermatozoa x dan spermatozoa y sehingga nantinya dapat menentukan jenis kelamin anak yang dikehendaki
 Adapun beberapa cara lain untuk menentukan saat ovulasi, dapat dilakukan melalui   yaitu :
  •  Pengukuran suhu basal badan (suhu badan  saat baru bangun pagi, sebelum melakukan kegiatan), dimana saat ovulasi ditandai dengan penurunan suhu badan secara mendadak diikuti kenaikan kembali sesudah 1-2 hari (suhu bifasik). Biasanya kenaikan suhu sekitar 0.5 derajat celcius dan hal ini terjadi sekitar 14 hari sebelum haid berikutnya. Cara ini dapat dilakukan sendiri dirumah.
  • Pemeriksaan lendir serviks, dimana sebelum ovulasi lendir serviks hampir tidak ada. Pada saat ovulasi, lendir serviks mulai  banyak/encer serta dapat diregangkan. Sesudah ovulasi lendir serviks jadi kental serta tidak dapat diregangkan. Hal inipun dapat diperiksa sendiri dirumah.
  • Cara lain hanya dapat dilakukan di lab/RS, seperti pemeriksaan hormonal,pemeriksaan mikroskopis atas lendir serviks, pemeriksaan USG atau pemberian clomifencitrat. Kesulitan pada metoda ini, bila siklus menstruasi istri tidak teratur sehingga sulit menentukan saat ovulasi secara tepat. Untuk informasi lebih lanjut silahkan Download........

No comments:

Post a Comment