Tuesday, April 20, 2010

EMBRIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

Seks
Perkembangan sistem genitalia merupakan salah satu fase pada perkembangan embriologi manusia. Penentuan seks ditentukan sejak terjadinya fertilisasi di mana kromosom Y atau kromosom X dari sperma laki-laki akan membuahi kromosom X yang terdapat pada ovum wanita. Fase inilah yang akan menentukan jender dari hasil konsepsi. Walaupun jender telah ditentukan pada saat fertilisasi, namun manifestasi dari kode genetik tersebut baru akan bermanifestasi pada minggu ke tujuh dari kehamilan. Namun sebelum minggu ke tujuh, jender masih dapat ditentukan berdasarkan indikasi morfologi dari embrio dengan ada atau tidaknya kromatin sex (Barr body) pada wanita.  Barr body adalah hasil dari terhentinya salah satu dari kromosom X. Pada fase tersebut, gamet akan bermigrasi ke dalam primordia gonadal dari kantung yolk.  Diferensiasi fenotif dari jender dimulai terbentuknya gonad dan kemudian berkembang dimana gonad akan mempengaruhi perkembangan sistem reproduksi. Hal yang sama juga terjadi terhadap perkembangan genitalia eksternal dan juga perkembangan karakteristik seks sekunder ( misalnya bentuk tubuh, payudara, pola rambut) yang akan menyempurnakan proses perkembangan diferensiasi seksual. Pada fase ini juga terjadinya proses diferensiasi otak berdasarkan seksual hingga nantinya akan mempengaruhi sikap.
Perkembangan Gonad
Asal Gonad
 Gonad berasal dari bagian steroidogenik mesoderm yang memanjang sepanjang batas ventromedial dari mesonephoros. Sel-sel bagian kranial dari bagian tersebut akan berkondensasi membentuk primordial adrenocortical, dan bagian kaudal akan membentuk lekukan genital, yang mana dapat dilihat pada minggu kelima kehamilan. Pada awal lekukan genital terdiri dari dua populasi mayor sel. Populasi  ertama berasal dari sel epitel coelomic dan kedua berasal dari lekukan mesonefrik.Salah satu dari gen awal yang diperlukan dalam proses perkembangan dari gonad adalah WT-1, yang mana diekspresikan sepanjang mesoderm intermediet. Gen tersebut juga memainkan peran yang penting pada awal pembentukan ginjal. Faktor steroidegenik-1 (SF-1) pula diekspresikan pada awal pembentukan gonad juga pada perkembangan korteks adrenal. Namun  SF-1 tersebut memainkan peran pada sel somatik pada awal gonad dan bukannya pada sel primordial germ.  SF-1 juga diekspresikan dalam sel pituitari dan hipotalamus. Gen lain yang turut terlibat pada perkembangan fase awal dari gonad adalah gen Lim-1. Tanpa adanya gen Lim-1 ini akan menyebabkan tidak terbentuknya gonad dan ginjal.
Diferensiasi Ovarium
 Pada wanita ekspresi dari gen  Dax-1, tanpa adanya pengaruh dari gen  Sry akan menekan pembentukan struktur testis dan membolehkan gonad berkembang menjadi ovarium. Berbeda dengan testes, diferensiasi ovarium memerlukan sel germ yang viable. Pada keadaan dimana sel germ gagal untuk sampai ke lekukan genital atau suatu abnormalitas lain terjadi (misalnya XO) dan degenerasi, maka gonad tidak akan berkembang. Setelah sel germ primordial masuk ke dalam ovarium yang bakal terbentuk, ia akan menetap pada bagian luar kortikal atau dekat dengan batas kortikomedullar. Seperti pada pembentukan testis, ovarium mempunyai  kord seks primitif yang terletak di bagian medullar, namun ia tidak berkembang seperti halnya pada testis. Asal sel yang membentuk folikel ovarium masih belum dapat diketahui. Namun terdapat tiga teori bahwa dari mana sel epitel folikel tersebut berasal : 
  1. epitel coelemik (kord seks sekunder), 
  2. kord seks primitif dari mesonefrik, kombinasi keduanya. 
  3. Teori ketiga ditegakkan berdasarkan dari  terdapatnya dua jenis sel yang jelas berbeda yaitu yang satunya cerah dan yang satunya lagi gelap pada fase awal epitel folikular.
Sel germ primer, atau lebih tepat dikenal sebagai oogonia akan berproliferasi secara mitosis mulai dari saat ia masuk ke dalam gonad hingga sampai pada awal bulan ke empat gestasi. Pada fase ini, beberapa oogonia pada bagian dalam dari medula dari ovarium akan memasuki fase awal pembagian meosis. Hal ini kemungkinan kerana pengaruh dari faktor stimulasi miosis yang dilepaskan dari mesonefrik. Oogonia yang telah mitosis, dikenal dengan oosit akan bergabung dengan sel folikular dan membentuk folikel primordial. Pada waktu yang sama, oogonia pada bagian kortikal dari ovarium terus membagi secara mitosis. Oogonia
dan oosit awal dihubungkan oleh jembatan sitoplasmik intraselular, yang mana akan berfungsi sinkronisasi dari perkembangannya. Pada minggu 22 kehamilan, perkembangan folikular sudah dalam proses di sepanjang ovarium. Oosit akan terus bermiosis hingga mencapai fase diplotene dari profase dari pembagian miotik. Miosis kemudian akan berhenti dan oosit akan tetap berada dalam fase tersebut hingga faktor penghalangnya dibuang. Pada orang dewasa, ini terjadi pada oosit individu beberapa hari sebelum terjadinya ovulasi.Pada ovarium fetus terdapat pembentukan tunika albugenia yang tidak dapat terlihat pada kortikomedular. Kortex dari ovarium merupakan komponen yang dominan, dan memiliki mayoritas oosit. Medula penuh dengan jaringan penyambung dan pembuluh darah yang berasal dari mesonephros. Berbeda dengan testis, karakternya didominasi oleh komponen medular yang terletak di dalam tunika albuginea prominen. Ovarium yang berkembang tidak akan mempertahankan hubungannya dengan mesonephros. Biasanya akan terjadi degenerasi dari tubulus mesonefrik pada embrio wanita.
Genitalia Eksterna Wanita
 Pada wanita, bentuk dari genitalia eksterna tidak  jauh beda dengan pada fase indeferen. Tuberkel genital akan menjadi klitoris, lipatan genital akan menjadi labium minora, pembengkakan genital akan menjadi labium mayor. Sinus urogenital akan tetap terbuka sebagai vestibula, yang mana di dalamnya menjadi tempat vagina dan uretra membuka. Uretra wanita yang berkembang dari  bagian kranial dari sinus urogenital merupakan struktur yang sama dengan uretra prostat pada laki-laki.
Pembentukan Uterus
Uterus dibentuk dari gabungan bagian vertikal kaudal dari duktus paramesonepherik dan bagian angular  junction akan menjadi kubah konveks dan membentuk fundus uterus. Gabungan dari duktus awalnya belum lengkap, terdapat septum diantara lamina. Kemudian septum tersebut akan hilang hingga akhirnya kavitas menjadi satu. Bagian atas dari kavitas uterus akan membentuk lumen dari korpus dan serviks pada uterus. Myometrium dibentuk dari sel mesenkim disekeliling.

No comments:

Post a Comment